
Desa-desa di Indonesia kini mulai bergerak menuju era digital. Konsep Desa Digital tidak hanya tentang internet dan perangkat teknologi, melainkan tentang membangun ekosistem informasi yang mampu meningkatkan kesejahteraan warga secara berkelanjutan.
Salah satu contoh sukses adalah Desa Jalatrang di Kabupaten Ciamis. Pemerintah desa bersama warga memanfaatkan platform digital untuk pelayanan administrasi, pemasaran produk UMKM, dan pelatihan pertanian berbasis data. Melalui portal desa, masyarakat dapat mengakses informasi, mencetak surat, hingga mengikuti forum diskusi online.
Kepala Desa Jalatrang menyampaikan bahwa transformasi digital ini mempercepat pelayanan dan meningkatkan transparansi. “Sekarang warga tidak perlu antre panjang, cukup lewat HP mereka bisa urus surat pengantar atau melihat laporan keuangan desa,” ujarnya.
Tidak hanya itu, kelompok tani di desa tersebut juga memanfaatkan teknologi sensor tanah dan cuaca sederhana untuk menentukan waktu tanam terbaik. Hasil tani yang dulunya dijual terbatas kini dapat dipasarkan lewat marketplace lokal berbasis website desa.
Kunci keberhasilan Desa Digital adalah kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta. Tanpa literasi digital dan pendampingan berkelanjutan, transformasi ini akan sulit diwujudkan. Oleh karena itu, pelatihan rutin bagi perangkat desa, pemuda, dan kelompok perempuan menjadi agenda utama.
Dengan dukungan teknologi, desa bukan lagi objek pembangunan, melainkan aktor utama dalam menciptakan perubahan. Desa Digital bukan sekadar tren, tetapi strategi masa depan untuk pemerataan pembangunan yang berkeadilan.
Tinggalkan Komentar